Pelajaran Berharga dari Pensil
( terjemahan dari wacan bocah dan tambahan seperlunya )
oleh ; wonggunungan
Ada lima pelajaran berharga yang kita dapatkan dari sebuah pensil, agar dalam menjalani kehidupan ini kita tidak menjadi orang yang sombong atau takabur. Kelimanya pelajaran tersebut sebagai berikut :
1. Apabila kita membuat sesuatu yang bermanfaat/berharga bagi kehidupan kita atau orang lain, janganlah kita merasa bahwa hal tersebut murni hasil kerja kita. Ingatlah umpamakan kita sebagai pensil yang digunakan untuk menulis, kita ( pensil ) tidak bisa menuliskan dirinya diatas kertas, tentu ada tangan yang menggunakan/menuliskan diatas kertas. Disini kita harus ingat bahwa kebaikan itu datangnya dari Allah SWT yang telah mengatur kehidupan kita menurut kehendak-Nya.
2. Pensil yang kita gunakan lama-lama akan tumpul sehingga perlu diraut lagi supaya hasil tulisannya bagus. Ketika diraut, tentu bagi pensil akan terasa menyakitkan, disini kita harus ingat bahwa dalam menjalani hidup ini dan menggapai cita-cita yang luhur tentu banyak sekali hambatan yang membuat diri kita tidak nyaman. Jadikan hambatan sebagai ujian agar kedepannya kita menjadi lebih baik.
3. Tulisan yang dibuat oleh pensil kadangkala harus dihapus dengan setip supaya bagus. Dalam menjalani hidup ini kita pasti membuat suatu kesalahan yang harus dibetulkan. Oleh karena itu memperbaiki supaya diri kita menjadi lebih baik tentunya dengan berbagai cara, misalnya lewat kritikan orang lain. Salah dan lupa adalah fitrah manusia, jadi supaya kita tetap menjadi baik, kadangkala kita perlu perbaikan/koreksi dari orang lain.
4. Bagian penting yang kita gunakan untuk menulis dari pensil yaitu bagian dalamnya yang berwarna hitam yang terbuat dari karbon, bukan bagian luarnya yang berwarna putih yang terbuat dari kayu. Disini kita perlu mengetahui segala kekurangan yang ada pada kita, sehingga kita tidak mudah menyalahkan orang lain.
5. Setiap pensil yang digunakan untuk menulis tentu meninggalkan bekas berupa tulisan. Disini kita perlu menyadari bahwa segala perbuatan dan perkataan yang pernah kita lakukan, akan meninggalkan bekas bagi orang lain, entah itu baik atau buruk. Kita juga harus sadar bahwa apa yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawan di akhirat kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar